Rabu, 20 April 2016

ILMU IBARAT BINATANG BURUAN


Assalamu’alaikum.wr.wb.

Bismillahirrahmanirahiim...
Tadi pagi baru saja saya mendengarkan ceramah yang tidak sengaja, nah ceramah itu menginspirasi share ilmu kali ini.

Hadits tentang keutamaan ilmu sudah biasa bukan kita dengar baik dari pengajian, majelis ilmu lain sebagainya.
Ada kata-kata hikmah yang dilontarkan Umar bin Khattab sahabat sekaligus mertua Rasulullah SAW.
Ilmu memiliki tiga tahapan: jika seseorang memasuki tahapan pertama, ia merasa sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, ia merasa tawadhu (rendah hati). Dan jika ia memasuki tahapan ketiga, ia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya.

Untuk tahapan pertama, seorang penuntut ilmu yang baru belajar biasanya akan sombong. Sebagaimana uang receh berbeda dengan uang kertas. Uang receh yang nilainya rendah akan berisik sedangkan uang kertas yang nilainya tinggi tidak ribut. Begitu pula bagi yang baru menuntut ilmu bahkan berani melecehkan ulama yang lebih alim darinya. 

Seperti dikatakan Al-Khatib Al-Baghdadi ulama hadis dan sejarawan dari Baghdad yang hidup dari 10 Mei 1002 – 5 September 1071 M mengatakan :

“Orang alim dapat mengenali orang jahil karena dia dulunya juga jahil. Sedangkan orang jahil tidak mengetahui orang alim karena dia belum pernah jadi orang alim”. (Al-Faqih Wal Mutafaqqih).

Allah memberikan harta yang banyak seperti Abdurrahman bin Auf, Abu Bakr dan sahabat-sahabat Rasulullah SAW, tapi tahukah Allah juga memberikan harta yang banyak kepada orang yang tidak disukainya seperti Qarun, karena kayanya, pelaut mencari harta Qarun (red hartanya Qarun) sangking familiar setiap harta terpendam dibilang harta Qarun asal muasal kata harta Qarun.
Allah memberikan kekuasaan kepada Nabi Sulaiman, nabi Yusuf nabiyullah tapi Allah juga ternyata memberikan kekuasaan kepada orang yang tidak disukainya seperti Fir’aun.

Tapi tahukah kita bahwa Allah tidak memberikan ilmu kepada orang yang tidak disukainya, hanyalah orang-orang yag tertentu dan yang disukai oleh Allah, yang Allah berikan ilmu.

Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.[QS Az Zumar: 9]

"Alloh mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian serta orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derajat [ Al Mujadaah: 11 ]

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [Ali Imraan : 18]
... dan tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang yang mendalam ilmunya berkata,”Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat semuanya itu dari sisi Tuhan kami…” [Ali Imran: 7 ]

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. [Al Fathir: 28]

" Siapa saja yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka ia akan difahamkan dalam masalah agama" [ H.R. Bukhari & Muslim ]

" Tidak diperbolehkan iri kecuali pada dua hal; Seorang laki-laki yang Alloh karuniai harta lantas ia membelanjakannya di jalan yang benar dan seorang yang Alloh karuniai hikmah (ilmu) lantas ia beramal dengannya serta mengajarkannya" [ H.R. Bukhari & Muslim ] 

"jika seorang anak Adam (manusia) meninggal, maka seluruh amalannya terputus kecuali dari tiga hal; Shedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang senantiasa mendoakannya"[ H.R. Muslim ]

“Barangsiapa yang menapaki suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke Surga. [ H.R. Ibnu Majah & Abu Dawud ]

Mari kita dengarkan petuah dari iam syafi’i

“ilmu itu bagaikan binatang buruan, sedangkan pena adalah pengikatnya maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat” 
“alangkah bodohnya jika kamu mendapatkan kijang (binatang buruan) namun kamu tidak mengikatya hingga akhirnya binatang buruan itu lepas di tengah –tengah manusia”

Betapa beruntungnya kita memahami ilmu-ilmu Allah, dengan ilmu itu bertambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya. Kemudian mengimplementasikan keilmuan itu di jalan Allah SWT. Namun, alangkah sayangnya ilmu itu jika tidak diikat karena sejatinya manusia itu pelupa. Ilmu yang diikat dengan tulisan lebih kekal dari umur penulisnya.

Wallahu’alam bisshowab...
Wassalamu’alaikum.wr.wb

Palangka Raya, 11 April 2016
@Yeni S.M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perjanalan Menuju Ufuk Barat

Hidup ini hanyalah sandiwara bak drama atau sinetron ... Dan kamu lah sebagai pemeran utamanya...  Kamu tinggal milih peran apa yang akan ka...