Senin, 03 Januari 2022

Vit Mind, Vit Soul, Vit Body

 A.    Kebersihan

Dalam Islam semua aktivitas seorang Muslim diatur dari keadaan bangun tidur hingga tidur kembali. Tak terkecuali dalam hal kebersihan dan kesehatan Pribadi Seorang Muslim serta berkolerasi terhadap kualitas dan kuantitas ibadah yang kita kerjakan.

Dalam Pembahasan Fiqh, BAB Thaharar (bersuci) adalah BAB pertama yang dibahas terlebih dahulu baru membahas BAB Shalat. Dari sini kita bisa menarik kesimpulan bahwa kebersihan hal utama yang perlu dipelajari sebelum mengetahui yang lain dalam Fiqh. Mengapa demikian karena thaharah (bersuci) merupakan salah satu syarat syahnya shalat, padahal kita tahu shalat adalah rukun dari rukun Islam setelah dua kalimat syahadat. Jadi, syarat sahnya shalat tentu harus didahulukan pembahasannya daripada yang disyaratkan yaitu shalat.


Thaharah secara bahasa artinya bersuci atau menghilangkan kotoran. Adapun secara syar’i yaitu menghilangkan najis atau kotoran dengan air dan debu (tanah) yang suci lagi menyucikan dengan tata caraa yang telah ditentukan oleh syari’aat Islam.

Sedangkan arti kebersihan menurut Wikipedia, kebersihan adalah sebuah keadaan dari sebuah barang atau orang yang terlindung dari kotoran, bau dan hal lainnya yang diaanggap kotor.

Bersih adalah keadaan setelah kita berthaharar (bersuci). Dalam Islam sebelum shalat kita diwajibkan berthaharar, jika tidak menemukan air sekalipun bisa mengunakan benda suci lainnya seperti debu atau batu. Begitulah Islam mengatur ummatnya agar tetap bisa bersuci dimanapun dan kapanpun agar ketika beribadah kepada Allah dalam keadaan bersuci dan bersih.

B.  Kesehatan Jasmani

Kebersihan seorang Muslim tidak hanya dalam menjalan ibadah wajib saja melainkan untuk menjaga kebersihan pribadi. Tidak hanya sehat lahiriyah melainkan sehat jasmaniyah juga.

Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama pada tahun 1983, meyebutkan bahwa kesehatan merupakan ketahanan jasmani, rohani, dan sosial yang dimiliki oleh manusia sebagai karunia dari Allah yang wajib disyukuri dengan cara mengamalkansegala ajaranNya.

Sedangkan Menurut WHO (World Health Organization) Kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan.

Ada beberapa hadist shahih yang menjelaskaan bagaimana merawat badan agar tetap bersih dan menjaga kebersihan pribadi seorang Muslim. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Perihal pentingnya menyikat gigi, Abu Hurairah RA juga melaporkan Rasulullah SAW juga pernah berkata, "Seandainya aku tidak ingin terlalu membebani pengikutku, aku akan memerintahkan mereka menggunakan siwak setiap sebelum melakukan ibadah." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Dan hadist yang menjelaskan perilaku menjaga kebersihan pribadi seorang Muslim, Abu Hurairah menyebut Nabi SAW pernah bersabda, "Fitrah itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak". (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Dari dua hadist ini sudah jelas diperintahkan untuk menjaga kesehatan jasmani (fisik) dengan melakukannya secara rutin seperti mengosok gigi atau bersiwak setiap sebelum melakukan ibadah menjaga agar mulut bersih dan memotong kuku serta bulu.

Beberapa masalah akibat jarang menggosok gigi dirangkum dari hellosehat.com diantaranya adalah bau mulut, gigi berlubang, penyakit gusi, penyakit jantung dan infeksi paru.

Penyakit jantung akibat jarang menggosok gigi dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya sebanyak 3 kali lipat. Bakteri yang menginfeksi gusi dan menyebabkan penyakit periodontitis dapat ikut mengalir ke pembuluh darah dan menyebabkan peradangan dan kerusakan di pembuluh darah. Ini meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan sumbatan pembuluh darah.

Selain memicu penyakit jantung, kesehatan gigi yang buruk juga bisa menyebabkan infeksi paru atau pneumonia. Secara umum mekanismenya sama seperti risiko penyakit jantung yang sudah disebutkan di atas.

Menurut Dental Health Foundation, yayasan kesehatan gigi di Amerika Serikat. Dalam websitenya, mereka mengungkapkan bahwa gigi yang kotor dapat memengaruhi kesehatan paru Juga bisa menyebabkan infeksi paru, Risiko ini terjadi akibat bakteri penyebab infeksi gusi terhirup saat bernapas lewat mulut sehingga masuk ke dalam paru dan menginfeksinya.

Selain itu, Rasulullah sendiri sudah mencontohkan kepada kita terkait pola hidup dan makan sehat. Rasulullah seantiasa bersiwak sampai-sampai Rasulullah ingin mewajibkannya terhadap ummat Islam, makan sebelum lapar, dan berhenti makan sebelum kenyang, makan buah terutama kurma, menghindari makan berlebihan serta sering melakukan olahraga seperti yang disunnahkan memanah, menunggang kuda dan berenang.

C.  Kesehatan Akal dan Qalbu

Kesehatan akal diperolah dengan banyak membaca buku-buku dan merenungkan ciptaan Sang Maha Kuasa di Dunia ini serta banyak mendengarkan ceramah-ceramah dari ustadz dalam majelis-majelis ilmu.

Sedangkan Qalbu terdapat dua macam. Pertama adalah Qalbu Jismani dan yang kedua adalah Qalbu ruhani. Disini yang akan dijelaskan adalah tentang Qalbu ruhani.

Qalbu ruhani adalah hati nurani, tempat dimana niatan ibadah berada apakah karena Allah SWT atau karena niatan lainnya. Qalbu ini akan berpengaruh terhadap keadaan seorang muslim tersebut. Jika ia berdosa makan akan berbentuk bercak hitam sehingga Qalbu lama-kelamaan menjadi hitam pekat. Mari kit abaca hadist berikut ini:

“Sesungguhnya orang beriman itu, kalau berdosa, akan akan terbentuk bercak hitam di qalbunya”. (HR Ibnu Majah)

Qalbu juga bisa berpenyakit seperti halnya penyakit jasmani, penyakit Qalbu ruhani ini disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 13 kali, مَّرَضٌ قُلُوْبِهِمْ artinya orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit. Dalam Q.S Al. Baqarah: 10, Q.S Al-Ma’idah: 52, Q.S Al-Anfal: 49, Q.S At-Taubah: 125, Q.S Yusuf : 57, Q.S Al-Hajj : 53, Q.S An-Nur : 50, Al-Ahzab : 12, 32, dan 60, Q.S Muhammad : 20 dan 29, Q.S Al-Mudassir : 31. Mari kita simak dari Firman Allah SWT:

"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih karena mereka berdusta." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 10)

"(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, Mereka itu (orang mukmin) ditipu agamanya. (Allah berfirman), Barang siapa bertawakal kepada Allah, ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. Al-Anfal 8: Ayat 49)

"Apakah (ketidakhadiran mereka karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut kalau-kalau Allah dan rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. An-Nur 24: Ayat 50)

"Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya berpenyakit berkata, Yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kami hanya tipu daya belaka." (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 12)

"Atau apakah orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?" (QS. Muhammad 47: Ayat 29)

Sehat Qalbu diperolah dengan beramal ibadah niatan ikhlas karena Allah SWT. Bukan Qalbu (hati) yang sakit digambarkan Allah dalam ayatnya :

Dari ayat diatas sudah jelas bahwa tidak hanya penyakit dari jasmani saja melainkan penyakit Qalbu juga ada. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang berpenyakit didalam hatinya. Kita perlu menjaga Qalbu ini agar sehat dan mau menerima hidayah dan inayah nya Allah SWT. Orang-orang yang hatinya berpenyakit adalah orang-orang yang sulit mendapatkan hidayah dan termasuk golongan pembangkang dan dengki.

D.   Matriks Antara Sehat Jasmani dan Sehat Akal dan Qalbu

 

Sehat Akal dan Qalbu

Iya

Tidak

Sehat Jasmani

Iya

Amal Ibadah Optimal

Amal Ibadah Kurang Optimal

Tidak

Amal Ibadah Cukup Optimal

Amal Ibadah Tidak Ada

 

Sehatnya Akal dapat diperoleh dari membaca buku, mendengarkan ceramah di majelis ilmu dan dari tadabbur ciptaan Allah. Sehatnya Rohani diperoleh dari amal-amal ibadah yang dilakukan karena niatan Allah SWT. Sehatnya Jasmani (Fisik) diperoleh dari pola hidup dan makan sehat.

Ketiga ini memiliki keterkaitan satu sama lain. Dalam melakukan ibadah tentu harus didukung kesehatan jasmani yang bagus. Contoh ibadah yang perlu kondisi jasmani yang baik adalah shalat, berpuasa, berperang di zaman Sahabat dan Rasulullah.

Rasulullah selama hidupnya berperang selama 28 kali. Kalau tidak sehat secara jasmani tdak mungkin Rasulullah bisa melaksanakan perang 28 kali selama hidupnya. Di mulai dari perang Abwa hingga perang Tabuk.

Jika seorang muslim Sehat jasmani dan sehat akal dan Qalbu maka ibadah yang dilakukan ibadah dalam kondisi sangat optimal. Misalkan melaksanakan ibadah wajib seperti shalat dengan gerakan sempurna, kemudian khusyu’ dan niatan ikhlas atas perintah ketaatan karena Allah SWT.

Jika seorang muslim tidak sehat secara jasmani tetapi sehat secara akal dan Qalbu, maka melaksanakan ibadah seperti shalat akan terkendala. Melaksanakan gerakan shalat tidak sempurna, karena mengharuskan shalat dalam keadaan berbaring karena tidak sanggup berdiri. Contoh ibadah wajib lainnya adaalah puasa di Bulan Ramadhan, tentu orang yang tidak sehat secara jasmani tidak bisa berpuasa dengan optimal di Bulan ini. Sehingga kondisi ini ibadah cukup optimal.

Jika seseorang muslim memiliki memiliki sehat secara jasmani akan tetapi tidak memiliki sehat secara akal dan Qalbu. Orang-orang ini termasuk orang-orang yang ada penyakit didalaam hatinya seperti digambarkan pada ayat-ayat Allah SWT yang disebutkan diatas. Mereka melakukan ibadah kepada Allah dengan berat dan ingin dipuji oleh manusia (riya’).

Terakhir kondisi seorang muslim pada bagan ini adalah orang-orang yang tidak memiliki kesehatan jasmani dan juga tidak memiliki kesehatan akal dan Qalbu. Orang-orang ini masuk kedalam orang-orang yang merugi. Merugi di dunia maupun di akhirat. Orang-orang yang tidak melakukan ibadah kepada Allah padahal beragama Islam atau hanya di KTP saja.

Ketidaksehatan kita dalam hal jasmani, jangan sampai menjadi kendala kita tetap melakukan ibadah kepada Allah SWT. Dan tetap berupaya melaksanakannya dengan optimal dan menjadikannya sebagai ladang pahala. Jika kita sabar menghadapinya akan ada pahala yang terus mengalir dari Allah SWT.

Kebersihan seorang Islam harus tetap dijaga agar bisa sehat secara jasmani, akal daan Qalbu. Yang memiliki sehat jasmani sejak lahir patut bersyukur kepda Allah SWT dan tetap menjaga jasmani agar tetap sehat bukti bersyukur kita kepada Allah SWT seperti menjaga pola hidup dan makan sehat, rutin berolah raga dan sering minum air putih serta makan buah dan sayur agar ibadah kepada Allah SWT dalam kondisi optimal. Allahu’alambishowab.

Perjanalan Menuju Ufuk Barat

Hidup ini hanyalah sandiwara bak drama atau sinetron ... Dan kamu lah sebagai pemeran utamanya...  Kamu tinggal milih peran apa yang akan ka...