Bentuk rezeki ada 2
macam:
Pertama :
Rezeki yang sifatnya umum
Yakni Yakni segala sesuatu yang memberikan manfaat bagi
badan, berupa harta, rumah, kendaraan, kesehatan, dan selainnya,
baik berasal dari yang halal maupun haram. Rezeki jenis ini Allah berikan
kepada seluruh makhluk-Nya.
Banyaknya pemberian jenis rezeki yang pertama ini
tidak menunjukkan kemuliaan seseorang di sisi Allah. Begitu pula sedikitnya
rezeki dunia yang Allah berikan kepada seseorang tidak menunjukkan kehinaan
orang itu. Allah Ta’ala berfirman,
فَأَمَّا الْإِنسَانُ إِذَا مَا
ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي
أَهَانَنِ
“Adapun manusia apabila Tuhannya
mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan
berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu
membatasi rizkinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku” . (QS. Al
Fajr :15-16)
Sebenarnya rezeki tersebut adalah ujian dan cobaan. Sebagaimana firman
Allah :
. نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل
لَّا يَشْعُرُونَ. أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُم بِهِ مِن مَّالٍ وَبَنِينَ
“Apakah mereka mengira bahwa harta dan
anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa),Kami bersegera
memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak
sadar” (QS. Al Mu’minun:55-56).
Allah memberikan harta kepada orang yang Allah cintai dan kepada orang
yang tidak Allah cintai. Allah juga menyempitkan harta terhadap orang yang
Allah cintai maupunn orang yang tidak dicintai-Nya. Sesungguhnya semuanya
bersumber pada ketaatan kepada Allah pada dua kondisi tersebut (baik ketika mendapat
rezeki yang luas maupun rezeki yang sempit). Jika seseorang kaya
(mendapat banyak rezeki harta) dia bersyukur kepada Allah dengan pemberian
tersebut, dan jika miskin (sempit rezeki) dia bersabar.” (Tafsiru
al Quran al ‘Adzim, Imam Ibnu Katsir rahimahullah)
Banyak sedikitnya rezeki duniawi adalah ujian semata, bukan standar
kecintaan Allah terhadap hamba. Rezeki harta sebagai ujian Allah atas
hamba-Nya, untuk mengetahui siapakah di antara hambanya yang bersyukur dan
bersabar.
Kedua :
Rezeki yang sifatnya khusus
Rezeki jenis ini
berupa ilmu yang bermanfaat dan amal shalih serta semua rezeki halal yang
membantu seseorang untuk taat kepada Allah. Inilah rezeki yang Allah berikan
khusus kepada orang-orang yang dicintai-Nya. Inilah rezeki yang hakiki, yang
menghantarkan seseorang akan mendpat kebahagiaan dunia akherat.
Rezeki jenis ini
Allah khususkan bagi orang-orang mukmin. Allah menyemprunakan keutamaan bagi
mereka, dan Allah anugerahkan bagai mereka surga di hari akhir kelak.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَن يُؤْمِن
بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحاً يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً قَدْ أَحْسَنَ اللَّهُ لَهُ رِزْقاً
“Dan
barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah
akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya
Allah memberikan rezki yang baik kepadanya “ (QS. Ath Thalaq:11).
Dan juga
firman-Nya :
هَذَا ذِكْرٌ
وَإِنَّ لِلْمُتَّقِينَ لَحُسْنَ مَآَبٍ (49) جَنَّاتِ عَدْنٍ مُفَتَّحَةً لَهُمُ
الْأَبْوَابُ (50) مُتَّكِئِينَ فِيهَا يَدْعُونَ فِيهَا بِفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ
وَشَرَابٍ (51) وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ أَتْرَابٌ (52) هَذَا مَا
تُوعَدُونَ لِيَوْمِ الْحِسَابِ (53) إِنَّ هَذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهُ مِنْ
نَفَادٍ (54
“Ini adalah
kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa
benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) syurga ‘Adn yang
pintu-pintunya terbuka bagi mereka, di dalamnya mereka bertelekan (diatas
dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu.
Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan
sebaya umurnya Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab.
Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezki dari Kami yang tiada
habis-habisnya. “ (QS. Shaad: 49-54).
Hanya Allah
Pemberi Rezeki
Di antara
nama-nama Allah adalah “Ar Rozzaq” dan “ Ar Rooziq”. Nama “Ar
Rozzaq” terdapat dalam firman Allah,
إِنَّ اللَّهَ
هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Sesungguhnya
Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi
Sangat Kokoh” (QS. Adz Dzariyat:58)
Sedangkan nama
“ Ar Rooziq”terdapat dalam firman-Nya,
وَإِذَا رَأَوْا
تِجَارَةً أَوْ لَهْواً انفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِماً قُلْ مَا عِندَ
اللَّهِ خَيْرٌ مِّنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ وَاللَّهُ خَيْرُ
الرَّازِقِينَ
“Dan apabila
mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya
dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang
di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah
Sebaik-baik Pemberi rezki” (QS. Al Jumu’ah:11)
Dan juga
firman-Nya,
وَالَّذِينَ
هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمُ
اللَّهُ رِزْقاً حَسَناً وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan
orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati,
benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (surga). Dan
sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezki” (QS. Al
Hajj: 58)
وَمَا مِن
دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak
ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberinya
rezeki“ (QS. Huud:6)
Oleh karena itu
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
احرص على ما
ينفعك واستعن بالله ولا تعجز وإن أصابك شيء فلا تقل لو أني فعلت كان كذا وكذا ولكن
قل قدر الله وما شاء فعل
“Bersemangatlah
dalam hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah dan jangalah kamu
malas! Apabila kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu mengatakan :’Seaindainya
aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’, tetapi katakanlah :
‘Qoddarullahu wa maa sya’a fa’ala” (HR. Muslim 2664)
Sebenarnya ada 4 hal yang sudah ditetapkan selama kita didalam kandungan:
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إن أحدكم يجمع
خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم علقه مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك , ثم يرسل
إليه الملك فينفخ فيه الروح , ويؤمر بأربع كلمات : بكتب رزقه , وأجله , وعمله ,
وشقي أم سعيد . فوالله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون
بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار , وإن أحدكم ليعمل
بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل
أهل الجنة
“Sesungguhnya
tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari
berupa nutfah, kemudian menjadi ‘Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu
menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat
untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata :
Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan
selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga
sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja.
kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli
neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli
neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta
saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan
ahli surga dan ia masuk surga.”(HR. Bukhari 3208 dan HR.Muslim 2643)
Dalam hadis dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita tentang proses
penciptaan manusia.
ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ
وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ
وَشَقِىٌّ أَوْ سَعِيدٌ
“Kemudian diutus malaikat ke janin untuk meniupkan ruh dan
diperintahkan untuk mencatat 4 takdir, takdir rizkinya, ajalnya, amalnya dan
kecelakaan atau kebahagiaannya.” (HR. Muslim 6893).
Tapi
tidak serta merta kita jadi malas mengais rezeki penghiidupan. Allah berfiman
Apabila
telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. [Surat
Al-Jumu’ah 10]
Oleh karena itu
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
احرص على ما
ينفعك واستعن بالله ولا تعجز وإن أصابك شيء فلا تقل لو أني فعلت كان كذا وكذا ولكن
قل قدر الله وما شاء فعل
“Bersemangatlah
dalam hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah dan jangalah kamu
malas! Apabila kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu mengatakan :’Seaindainya
aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’, tetapi katakanlah :
‘Qoddarullahu wa maa sya’a fa’ala” (HR. Muslim 2664).
[1]
Benar rizki manusia telah ditaqdirkan, tapi taqdir itu rahasia Allah,
yang tidak kita ketahui. Sementara sesuatu yang tidak kita ketahui, tidak boleh
dijadikan alasan.
[2] Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa tawakkal tidak menghilangkan
ikhtiyar (usaha mencari rizki).
Hakekat dari rizki kita adalah apa yang kita konsumsi dan
yang kita manfaatkan. Sementara yang kita kumpulkan belum tentu menjadi jatah
rizki kita.
Dalam hadis dari Abdullah bin Sikhir radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِى مَالِى – قَالَ – وَهَلْ لَكَ يَا
ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلاَّ مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أَوْ لَبِسْتَ
فَأَبْلَيْتَ أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ
Manusia selalu mengatakan, “Hartaku… hartaku…” padahal
hakekat dari hartamu – wahai manusia – hanyalah apa yang kamu makan sampai
habis, apa yang kami gunakan sampai rusak, dan apa yang kamu sedekahkan,
sehingga tersisa di hari kiamat. (HR. Ahmad 16305, Muslim 7609 dan yang lainnya).
Karena itu, sekaya apapun manusia, sebanyak apapun
penghasilannya, dia tidak akan mampu melampaui jatah rizkinya.
Orang yang punya 1 ton beras, dia hanya akan makan sepiring
saja. Orang yang memiliki 100 mobil, dia hanya akan memanfaatkan 1 mobil saja.
Orang yang memiliki 100 rumah, dia hanya akan menempati 1 ruangan saja…
Padahal semua yang kita kumpulkan, sudah pasti akan dihisab
oleh Allah..
Kunci
Mendapatkan Rezeki di Usia Muda
Kuncinya ada 4:
- Yaitu pertama ikhtiar, do’a, Duha dan sedekah
Ikhtiar itu
mencakup perumpaaman sesuai dihadist shahih;
1.
Bersemangat dan Keluar pada pagi hari untuk mencari rezeki
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ
لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan
sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian
sebagaimana Dia memberi rezeki kepada seekor burung, yang keluar pada pagi hari
dalam keadaan lapar lalu sore harinya pulang dalam keadaan kenyang.” (HR. Turmudzi 2344, Ibn Hibban
730 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Imam Ahmad menjelaskan,
“Hadis ini tidak menunjukan bolehnya berpangku tangan tanpa
berusaha. Bahkan padanya terdapat perintah mencari rezeki. Karena burung
tatkala keluar dari sarangnya di pagi hari demi mencari rezeki.
2. Do’a
Doa
yang diajarkan oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, dari hadits Ummu Salamah radhiyallahu
‘anha, ia menyatakan:
Setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam melakukan shalat Shubuh, setelah salam, beliau membaca do’a
berikut,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا
طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innii as-aluka ‘ilman
naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku
dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan
mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305,
322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
3. Sedekah
Ada 39 Ayat yang
Menjelaskan tentang Berbagi dan Bersedekah.
Q.S Al-Baqarah
(2) : 261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Sedekakah tidak
nunggu kaya dulu ya, sedekah itu sesanggupnya. Ini ada tips jitu dari saya,
kalau dompet udah kering, terus sisa 5.000 misalnya, sedekah kan aja, biar
kosong, dan yakin dalam hati pasti Allah aka nisi kembali, insyaAllah akan
berisi kembali dan dilipatkan oleh Allah. Yakin aja sama Allah ya.
Apalagi buat ada
celengan khusus buat sedekah, biar rutin, walaupun nominalnya kecil, karena
Allah suka amal ibadah yang dikerjakan rutin ya.
4.
4. Shalat Dhuha
Sebuah
hadist qudsi. Rasulullah saw. Yang bunyinya :
“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Wahai anak Adam, cukuplaah
bagi-Ku empat rekaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu disore harimu”
Hadist Qudsi yaitu hadis yang tidak ada
jaminan keabsahannya. Karena itu, ada Hadis Qudsi yang shahih, ada yang dhaif,
dan bahkan ada yang palsu.
Segitu dulu pembahasan mengenai rahasia
rezeki di usia muda ya semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum.wr.wb.