Senin, 01 Agustus 2022

Memaknai 1 Muharram

 Memaknai tahun baru islam 1 muharram adalah merenungkan bagaimana sulitnya kondisi Rasulullah dan para sahabat awal-awal islam di Makkah. Kondisi sulit yang dialami Rasulullah dan para sahabat yang disiksa oleh orang² kafir mengharuskan Rasulullah dan para sahabat untuk hijrah (pindah) ke wilayah yang aman yaitu Madinah.

Kondisi saat ini, kita sudah memiliki kebebasan tanpa rintangan seperti yang dirasakan Rasulullah dan para sahabat terdahulu untuk melaksanakan ibadah-ibadah baik yang wajib maupun sunnah sudah sepatutnya kita bersemangat dan meningkatkan kulitas dan kuantitas ibadah kita dan bersyukur akan keadaan saat ini.

Penetapan 1 Muharam adalah setelah bai'at kedua di Aqobah akhir Dzulhijjah yang berisi kesepakatan perlunya Rasulullah SAW dan umat Islam melakukan hijrah ke Madinah, sehingga ada sebagian para sahabat yang sudah memulai hijrah pada Muharam. Kemudian disusul oleh Rasulullah SAW pada Rabiul Awal (2/3 bulan setelahnya).

Hijrah secara harfiah memiliki arti ‘pindah’ atau ‘bergerak’ dari satu tempat ke tempat lainnya.

  • Tujuan hijrah bukan karena dunia dan manusia

Hadist Arbain ke-1

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

  • Keutamaan Hijrah

1.     Diberikan pahala yang banyak balasan syurga yang mengalir dibawah-dibawah sungai.

Q.S Ali Imran: 195

2.     Memperolah ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia

Q.S Al-Anfal : 74

3.     Lebih tinggi derajatnya disisi Allah dan memperolah kemenangan

Q.S At-Taubah: 20

4.     Diberikan tempat yang baik di dunia

Q.S An-Nahl: 41

5.     Diberikan rezeki yang baik (Syurga) jika diperjalanan terbunuh atau mati

Q.S Al-Hajj: 58

  • Diutamakan untuk menolong orang yang berhijrah (Q.S An-Nur: 22)
  • Sahabat/Imam/ Ulama-ulama besar pasti hijrah tidak meninggal dimana mereka lahir

1.     Salman al-Farisi adalah sahabat Nabi Muhammad yang berasal dari Desa Jayyun, Kota Isfahan, Persia. Dikalangan sahabat lainnya ia dikenal dan dipanggil dengan nama Abu Abdullah

2.     Imam Syafi'i lahir di Palestina, pada tahun 150 Hijriyah dan wafat pada malam Jumat setelah maghrib pada akhir bulan Rajab, tahun 204 H di Mesir.

3.     Yusuf Qardawi: Lahir di sebuah desa kecil di Mesir bernama Shafth Turaab di tengah Delta Sungai Nil. Sebab keterlambatannya meraih gelar doktor, karena dia sempat meninggalkan Mesir akibat kejamnya rezim yang berkuasa saat itu. Ia terpaksa menuju Qatar pada tahun 1961 dan di sana sempat mendirikan Fakultas Syariah di Universitas Qatar. Pada saat yang sama, ia juga mendirikan Pusat Kajian Sejarah dan Sunnah Nabi. Ia mendapat kewarganegaraan Qatar dan menjadikan Doha sebagai tempat tinggalnya.

4.     Imam Hanafi: lahir di Kufah, Irak pada 80 H/699 M — meninggal di Baghdad, Irak, 150 H/767 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perjanalan Menuju Ufuk Barat

Hidup ini hanyalah sandiwara bak drama atau sinetron ... Dan kamu lah sebagai pemeran utamanya...  Kamu tinggal milih peran apa yang akan ka...