Selasa, 08 September 2015

Kisah Ramadhanku

Bismillahirrahmanirrahim....



    Kisah Ramadhanku kali ini bukan kisah bahagia, mendapat hadiah atau bahkan jalan-jalan ke pulau Jawa apalagi saat suasana bahagia bertemu keluarga yang lama merantau di pulau sebelah. Ini kisah Ramadhanku yang paling membuatku tertampar keras, tidak hanya tamparan, sandungan batu besar juga iya ku rasakan. Kenapa ku katakan seperti itu sahabat, ini membangunkanku dari tidur lama ku, ini menambahkan rasa keimanan dan ketaqwaan itu terhadap Ilahi. Awalnya sahabat aku ragu memilih perkerjaan ini, karena pekerjaan ini akan turun di lapangan, ada dua pekerjaan yang aku pilih saat itu antara menjadi Surveyor atau jaga gerai, cukup lama aku memikirkan antara memilih pekerjaan itu, kalau Surveyor aku akan keliling-keliling kota Palangka Raya sampai gang-gang sempitpun di lalui dan tumpukan sampah di TPS akhir apa lagi, pasti kumuh di tambah lagi trik matahari apalagi sedang puasa, kalau jaga gerai hanya duduk dan terkadang berdiri membagikan brosur dan bahkan di ruangngan berAC yang dingin dan sejuk tanpa buang tenaga yang berarti apalagi minyak bensin yang terbuang paling menuju tempat menjaga gerai itu saja tapi itukan tak seberapa. Tapi bismillah di dalam hatiku sahabat, aku memilih Surveyor, walaupun aku tahu banyak resiko yang akan terjadi, tapi apalah gunanya itu semua jika tidak menambah keiman dan ketaqwaan kita kepada ALLAH SWT. Alhamdulillah aku sangat bersyukur banyak pembelajaran yang aku dapatkan dari aku mensurvey orang-orang miskin yang tak punya apa-apa, mulai dari ditinggal mati suami hingga di tinggal pergi, mulai rumah yang beratapkan daun hingga dari tirap. Sahabat walaupun gaji di minggu pertama ku setengah dari gaji yang jaga gerai, tapi aku tetap bersyukur, yang penting uang yang kita dapatkan berkah di sisi ALLAH SWT, pembelajara ini aku dapatkan dari surveyor ini sahabat, aku baru paham pengalaman itu lebih berharga dari uang yang berjuta-juta ataupun lebih. Pengalaman itu yang aku cari sahabat bukan uang.

   Sahabat kali ini aku akan menceritakan salah satu kisah ketika aku menjadi surveyor, hari selasa, tanggal 30 Juli 2013, kami bertiga yang bekerja sebagai surveyor, rencanya mau hari itu, ba’da zhuhur, akan mendistribusikan sembako terhadap data yang kami survey, tapi karena ada suatu hal hari itu tidak jadi mendistribusikannya, karena sudah terlalu lama menunggu dari  ba’da zhuhur sampai jam satu lewat, timbang pada hari itu gak ada kerja, maka akupun berinisiatif untuk survey terhadap warga yang tinggal di Jl. Jati ujung yang di beritahu salah satu pegawai Rpnf. Alhamdulillah ALLAH memudahkanku untuk mendapatkan rumah tinggal beliau. Sahabat apa yang kau fikirkan tentang ibu itu, dari semua data surveyor, kisah ibu ini lebih mengharukan mengetuk pinta hati yang telah tertutup lama, tak ada isak tangis yang keluar dari mata ibu itu, aku lihat wajah ibu itu tetap tegar eperti tanpa beban apapun. Sahabat tahukah kamu, keadaan ibu itu, keadaan ibu ini hanya salah satu, kita tidak tahu bahkan di luar sana mungkin ada yang lebih tragis nasibnya. Ibu itu sahabat hanya tinggal di gubuk dan di tanah orang lain, mereka di suruh jaga tanah itu, anak ibu itu 3 orang, 2 orang putus sekolah satu orang ketika ku tanya jawaban ibu itu ini gak tahu ntah sekolah atau tidak, sahabat masihkah kita mengeluh, karena tugas kuliah yang bertambah, padahal di luar sana sangat ingin banyak yang bersekolah. Sahabat ketika aku tanya, mandinya dari mana airnya ibu? Sahabat air mulai, mandi, cuci piring hingga cuci pakaian sampai sayuran pakai air parit yang da di seberang jalan di depan rumah ibu itu sahabat, padahal air itu bercampur sampah-sampah. Sahabat masihkah kita membuang air, yang kita punya, membiarkan air di kamar mandi sia-sia begitu saja padahal di luar sana banyak yang ,membutuhkan air itu shabat. Ketika aku tanya air minumnya dari mana ibu ? Sahabat ternyata ini lebih miris menyayayat hati yang paling dalam dengan silet tajam yang baru, minum satu keluarga mereka sahabat air mentah itupun di minta dari air tetangga, ketika aku tanya tidak sakit perut bu minum air mentah, beliau berkata awalnya mencret-mencret tapi lama-lama udah terbiasa jadi gak lagi, gak sanggup saya beli galonnya katanya mahal, gak da uang saya. Dalam hatiku berzikir mengucapkan rasa syukur terhadap Pencipta masih diberikannyaku kecukupan untuk memenuhi kebutuhanku. Sahabat masihkah kita membuang-buang air minum yang kita beli, aku sangat benci ketika ada kegiatan minuman air mineral di sisakan begitu saja atau bahkan di buang-buang penuh kesia-sian padahal sahabat di luar sana banyak yang membutuhkan air minum  sahabat. Aku tanyakan kembali sahurnya pakai apa ibu? Kami sahur pakai nasi, garam, ajinamoto dan asam. Ya ALLAH masihkah kita tidak bersyukur sahabat, karena kita hanya bisa makan mie, sedangkan di luar sana hanya makan nasi, garam, ajinamoto dan asam jawa sahabat.

     Pada sore hari itu juga aku ajak ibu itu untuk belanja, Alhamdulillah uangku cukup untuk belanja ayam, telur, ikan asin, berambang, minyak goreng dan minyak tanah.  Setelah belanja kami kembali lagi di rumah tua itu. Untuk menutup pertemuan dengan ibu itu, aku bilang ibu ini untuk ibu di masak ibu, ini ada ayam, telur, ikan asin. Sahabat tahukah kamu, ibu itu ternyata gak pernah masak ayam, jadi gak tau cara masak ayam, dan mengatakan bahwa ikan asin yang aku beli itu kemahalan menurut ibu itu, mereka makan ikan asin yang murahan dan sudah lama. Dan ketika itu juga ku ambil ayam itu, ku potong-potong setelah ku potong ku cuci, rasanya aku gak tega nyuci ayam pakai air parit itu, ku minta air mentah yang untuk minum mereka untuk mencuci ayam itu, setelah di cuci aku lumuri dengan garam dan asam jawa, setelah itu aku goreng, ketika anaknya berdiri di sampingku, kucoba untuk bertanya pernah makan ayam kah dek, sahabat ternyata adik itu mengatakan tidak pernah makan ayam sahabat. Ketika ayam itu di goreng begitu riangnya adik itu melihat ayam itu hampir meneteskan air mata rasanya. Ketika ku jelaskan kalau ayamnya uda kuning itu tandanya udah masak ibu, ibu itu mengangguk-ngangguk  sama aja kan masak seperti ikan asin, iya ibu jawabku. Sahabat masihkah kita menyisakan makanan kita, apalagi menyisakan ayam padahal di luar sana banyak yang ingin makan ayam dan bahkan tidak pernah makan ayam sahabat. Aku sangat marah ketika itu kegiatan DM2 aku di tahun 2011, ketika itu koordinator konsumsinya seorang laki-laki, ayam untuk sahur melibih kapasitas orangnya, 1 orang bisa makan 3 potong ayam, ketika itu kami makan ayamnya saja sudah kenyang dan masih banyak sisa ayam pada waktu itu, aku sangat marah dan aku sampaikan ke Ketua Umum Daerah dan di depan panitia lainnya, mengapa banyak yang bersisa padahal di luar sana banyak yang membutuhkan itu, terbuang penuh kesia-siaan. Sahabat masihkah kita membuang-buang makan dan lauk kita padahal di luar sana sangat membutuhkan.

     Itulah kisah Ramadhanku 1434 H, walaupunku tak pulang kampung, hati taklah mendung, yang penting bertambah iman dan taqwa terhadap yang Maha Pelindung. ALLAH wa ZALLA.

Tulisan lama, semoga terinspirasi
 Palangka Raya, 31 Juli 2013

@ Yeni S.M

BESI

Tahukan anda asal mula terciptanya besi hingga besi bisa ada di Bumi ini?

Besi adalah logam yang memiliki  massa jenis 7.900 kg/m3, hampir 8 x lipat massa jenis air dan keberadaana di bumi sekitar sepertiga komposisi bumi.

Lalu, bagaimana asal mula terciptanya besi?

Asal mula terciptanya besi bermula dari bintang bernama Nova yang bagian intinya memiliki suhu panas lebih tinggi ratusan juta derajat kali lipat. Inilah satu-satunya tempat di alam semesta yang dapat menghasilkan elemen besi melalui proses nukleosintesis (fusi nuklir) (Nadiah, 2013).

Setelah inti bintang berubah menjadi elemen besi, maka semua energi bintang tersebut akan melemah dan musnah. Kemudian, bintang meledak yang di sebut peristiwa supernova. Elemen besi yang dikandung bintang tersebut terlontar ke angkasa, sebagian ditarik oleh bumi karena memiiki gaya gravitasi. Saat itu bumi masih berbentuk asap, yang di hujani terus menerus oleh meteor-meteor yang bermuatan besi hingga sampai ke perut bumi, lalu meleleh dan mencair.

“sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-kitabdan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya ALAH mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan Rasul-Raul-Nya, padahal ALLAH tidak dilihatnya. Sesungguhnya ALLAH Maha Kuat lagi Maha Perkasa”.

Disini sudah jelas bahwa besi diturunkan dari langit dari kata “anzalna” secara harfiah jika diartikan yakni “secara bendawi dirturunkan dari langit”.

Awal saat terciptanya komposisi bumi, awalnya bumi berupa asap atau kabuat (dukhan) yang sebagian besar materinya berupa gas dan sebagian berupa partikel padat. Massa materi dan energi yang terkandung dalam awal mula terbentuknya bumi dari ledakan besar (The Big Bang Theory) gumpalan asap oleh benda-benda angkasa. Salah satunya yang menghujaniya adalah meteor-meteor dari bintang Nova tersebut.

“Kemudian, Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfiman kepadanya dan kepada bumi, Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa. Keduanya menjawab, kami datang dengan patuh.” (Q.S Fushshilat: 11)

Besi di turunkan ke bumi terutama dibawa oleh batu meteorid yang mengandung lebih dari  95 % materi besi dan nikel. Unsur logam yang lainnya juga berasal dari meteorid dan asteroid yang menghujani bumi pada masa pembentukan bumi. Meteorid dan asteroid adalah sampah angkasa dari ledakan-ledakan bintang-bintang di jagat raya.

Sudah jelas bahwa besi berasal dari bintang yang meledak kemudian menghujani bumi, lalu masuk ke inti perut bumi mencair dan meleleh. Setelah mencair dan meleleh, besi naik ke permukaan bumi akibat tekanan gas dari inti bumi melalui gunung-gunung aktif yang tercipta dari proses vulkanik.
Allahu’alam bishowab...

Palangka Raya, 08 Sepetember 2015
@ Yeni S.M

MARI SUKSESKAN PEMILUKADA KALTENG

Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) secara serentak 2015 gelombang pertama akan dilakukan pada 9 Desember mendatang. Gelombang ini untuk kepala daerah dan wakil daerah yang memasuki akhir masa jabatan (AMJ) 2015 dan semester pertama 2016 (Januari-Juni). Kemudian gelombang kedua dilakukan pada Februari 2017 untuk para pejabat daerah yang habis masa jabatannya pada semester II tahun 2016 (Juni-Desember) dan 2017, sedangkan gelombang ketiga dilaksanakan pada Juni 2018 untuk kepala daerah yang berakhir masaja batannya tahun 2018 dan 2019.

Pemilukada serentak gelombang pertama ini merupakan yang pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia. Indonesia dicatat dalam demokrasi dunia karena ada 269 daerah terdiri dari 9 provinsi, 36 kota, dan 244 kabupaten yang akan memilih kepala daerah secara serentak. Sekitar 53 persen dari total 537 jumlah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

Pendaftaran Pasangan Calon (Paslon) kepala daerah dibuka dari 26-28 Juli lalu, karena hanya ada satu pasangan calon maka KPU akan meaksanakan Sosialisasi selama tiga hari (29-31 Juli). Namun, yang paslon yang mendaftar hingga ditutup pendaftaran paslon kepala daerah pada hanya 827 paslon. Dari 810 paslon terdiri dari 20 paslon di 9 provinsi dan 691 paslon di 224 kabupaten serta 116 paslon yang terdaftar tersebar di 36 kota.

Pendaftaran Paslon dibuka kembali perpanjangan masa pendaftaran selama tiga hari (1-3 agutus 2015) untuk daerah yang tidak memiliki Paslon dan Paslon tunggal. Tercatat ada 5 daerah yang tidak memiliki Paslon dan 6 daerah yang memiliki paslon tunggal diantaranya adalah Kabupaten Asahan (Sumut), Arfak (Papua Barat), Kabupaten Serang (Banten), Kabupaten Purbalingga (Jateng), Kota Surabaya (Jatim), kabupaten Minahasa Selatan (Sulut). Sesuai Peraturan KPU No. 12/2015 setiap daerah harus memiliki minimal dua pasangan bakal calon kepala daerah. Namun diakhir daftar perpanjangan ini (1-3 Agustus) dipastikan di lima daerah tidak ada pendaftaran Paslon dan gagal mengikuti Pemilukada 2015 serentak. Adapun lima daerah tersebut adalah Kabupaten Blitar, kabupaten Tasikmalaya, kota Samarinada, Kabupaten Timur Tengah Utara, dan kota Mataram. Sedangkan di 6 daerah yang memiliki paslon tunggal sudah memiliki Paslon minimal dua Paslon.

Yuk Simak Siapa Saja Calon Gubernur/Wakil Provinsi Kalteng?
KPU Provinsi Kalteng membuka pendaftaran Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur Kalteng Tahun 2015 pada tanggal 26 s/d 28 juli 2015.  Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur yang pertama mendaftar pada tanggal 27 Juli 2015 pada pukul 10.20 WIB adalah Paslon DR. H. Ujang Iskandar, ST., M.Si-H. Jawawi, SP., S.Hut., MP. diusung oleh  Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan NasDem ini.

Selanjutnya, adalah DR.Ir. Willy M.Yoseph, MM - Drs. H.M. Wahyudi K. Anwar,MM., M.AP, yang datang bersama Partai Politik (Parpol) pengusungnya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pukul 13.45 WIB. Sedangkan pendaftar yang terakhir pada hari ketiga, Selasa 28 Juli adalah H. Sugianto Sabran sebagai bakal calon Gubernur dan H. Habib Said Ismail sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur. Pasangan ini diusung Partai Demokrat, Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) 2015  pada pukul 14.10 WIB.

Sementara itu, Sugianto-Habib Ismail dan Ujang-Jawawi masih bersiteru. Keduanya mengklaim didukung oleh PPP. Awalnya pasangan Ujang-Jawawi mengaku mendapat surat persetujuan Parpol tingkat pusat, termasuk dari DPP PPP yang dibuat Djan Faridz maupun Kubu Romi. Kemudian, KPU menyatakan bahwa dokumen tersebut sah.

Namun demikian,  pada hari berikutnya yakni 28 Juli 2015, Sugianto-Habib Ismail menyoal keabsahan dukungan tersebut. Seperti dilansir MENARAnews, kubu Sugianto – Habib Ismail mengklaim merekalah yang mendapat rekomendari dari DPP PPP. Sebagai bukti, tim sukses menunjukan surat dengan nomor: 527/KPTS/DPP/VII/2015 tanggal 24 Juli 2015 tentang persetujuan H. Sugianto Sabran sebagai calon gubernur dan Habib Said Ismail sebagai calon wakil gubernur dari PPP.

Selain itu, Sugianto juga beralasan bahwa DPP-PPP hanya menerbitkan satu surat rekomendasi yakni model B.1 KWK Parpol tertanggal 22 Juli 2015 tentang persetujuan dukungan terhadap H. Sugianto Sabran dan Habib Said Ismail sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

Menyikapi itu, Ketua Tim Pemenangan Ujang – Jawawi, Hj Faridawaty Darland Atjeh mengatakan secara adminitratif tim sudah terima surat dari KPU nomor 122/KPU-Prov-020/VII/2015 tanggal 10 Juli 2015 tentang ketentuan pendaftaran Cagub dan Cawagub Kalteng. Isinya antara lain, mewajibkan parpol untuk melampirkan B-KWK parpol, B1 KWK, keputusan partai tingkat pusat yang asli atau dilegalisasi, B2 KWK, kesepakatan parpol atau gabungan parpol. Dengan demikian, dukungan PPP tetap dianggap sah oleh KPU Kalteng.

Calon Bupati/Wakil yang Lolos Verifikasi Pertama di Kabupaten Kotawaringin Timur
Selain Pemilukada Gubernur/Wakilnya, Kalteng juga mengadakan pemilihan bagi Bupati/Wakil Kabupaten Kotawaringin Timur. Terdapat 4 (empat) pasangan yang mendaftar, tiga dari jalur Parpol dan satu dari jalur independen. Namun saat ini, satu pasangan masih bermasalah akibat konflik internal Golkar.  Pendaftar pertama pada tanggal 28 Juli 2015, pukul 13.30 WIB  adalah H. Supian Hadi, S. Ikom dan Drs. H. M. Taufiq Mukri, S.H., M.M. (SAHATI) dengan partai pendukungnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Parati NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pendaftar selanjutnya yakni Djunaidy Drakel dan Haryanto, S.H (DJUARA) yang didukung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pendaftar ketiga yaitu Muhammad Rudini dan H. Supriadi M. T., S.Sos. Parpol  (ZAMRUD) dengan pendukung dari Partai Golongan Karya (Golkar) Kubu Agung Laksono dan Parati Amanat Nasional (PAN). Terakhir, Muhammad Arsyad dan Nadiansyah (MADANI) yang merupakan calon jalur perseorangan. Sementara, pasangan yang dinyatakan lulus pada verifikasi administrasi I oleh KPU Kabupaten Kotim adalah SAHATI, DJUARA, dan MADANI, sedangkan ZAMRUD dinyatakan tidak lolos karena tidak memiliki dokumen rekomendasi DPD Golkar Kalteng Kubu Abu Rizal Bakrie. Saat ini prosesnya masih dimediasi oleh Panwaslu Kotim.

Memilih itu Hak Kita Loh
Pemilukada adalah salah satu jalan yang demokratis untuk mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus merupakan arena kompetisi yang adil bagi partai politik dalam melaksanakan fungsi dan peran serta tanggungjawab atas kinerjanya selama ini kepada rakyat yang telah memilih. Pemilukada serentak 2015 ini merupakan penjewantahan dari demokrasi itu sendiri untuk mengabulkan negara yang demokratis.

Sebagai masyarakat yang bijak dan baik kita harus ikut serta dalam proses Pemilukada dalam rangka menentukan pemimpin khususnya daerah Kalteng. Dengan demikian, secara tidak langsung kita juga akan menentukan pembuat kebijakan yang akan berusaha mensejahterakan masyarakat secara umum. Namun, sebagai masyarakat yang cerdas kita harus mampu menilai calon yang terbaik yang sekiranya mampu dan mau mendengarkan aspirasi masyarakat agar pembangunan sesuai dengan keinginan masyarakat. Sebaiknya kita tidak memilih calon yang hanya mementingkan diri sendiri atau kelompoknya saja sehingga melupakan janji-janji yang sudah diucapkan dalam masa kampanye.

Sebaiknya Jangan Golput
Golongan putih atau sering dikenal dengan istilah Golput  adalah suatau tindakan untuk tidak menggunakan hak suaranya untuk memilih pada saat Pemilu dengan berbagai faktor alasan faktor internal maupun faktor eksternal. Penyebab Golput yang pertama hilangnya hak pilih ketika seseorang tidak berada di wilayah penerbit KTP dan kedua kesadaran pemilih itu sendiri.

Tidak memilih memang tidak terkena sanksi pidana. Akan tetapi, dampaknya akan berpangaruh terahadap pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah. Dampak golput menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut:
 1.  Golput mungkin dapat dikatakan tidak memiliki empati terhadap nasib bangsa, berdiam diri melihat pemimpin yang kebijakannya tidak pro rakyat berkuasa untuk menentukan kebijakan.
 2.  Masyarakat yang Golput berpotensi tidak mendukung program pembangunan yang disiapkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Kaliamntan Tengah serta Bupati dan Wakil Bupati Kotawringin Timur.
 3.   Golput juga dapat dengan mudah menganggap bahwa dirinya tidak merasa menjadi pendukung dari program yang disiapkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Kaliamntan Tengah serta Bupati dan Wakil Bupati Kotawringin Timur.
 4.      Kertas suara yang tidak terpakai dapat menyebabkan peluang kecurangan Pemilukada. Berkaca pada Pileg dan Pilpres 2014 terdapat beberapa daerah yang menggunakan kertas suara sisa akibat Golput untuk kemudian dicoblos sendiri.
 5.       Kertas suara yang tidak terpakai akibat Golput dianggap mubazir. Untuk diketahui, Pemilukada kali ini di Kalteng menelan biaya Rp. 117 Miliar, Rp.102 Miliar diantaranya untuk KPU dan Rp. 15 Miliar Bawaslu.

Bagaimana, anda masih mau golput?

Perjanalan Menuju Ufuk Barat

Hidup ini hanyalah sandiwara bak drama atau sinetron ... Dan kamu lah sebagai pemeran utamanya...  Kamu tinggal milih peran apa yang akan ka...