Selasa, 10 Agustus 2021

Childfree Dibenarkan Islam?

Saya kaget ternyata ada orang sudah menikah yang memiliki pemahaman tidak ingin memiliki anak walaupun secara reproduksi baik atau disebut childfree. Dan yang lebih kagetnya ada banyak orang yang menyetujui hal itu dan sebagian besar agamanya adalah Islam.

Islam ini adalah ajaran yang syamil mutakamil artinya sempurna dan menyeluruh. Mengatur urusan dari bangun tidur hingga tidur kembali, mengatur dari A sd Z. Syumuliyatul Islam yang memiliki 3 cakupan yaitu: Syumuliyatul zaman (kesempurnaan waktu), syumuliyatul minhaj (kesempurnaan pedoman hidup), dan syumuliyatul makan (kesempurnaan tempat/ruang). Salah satu contoh urusan yang bersifat sunnah seperti pernikahan dan mempunyai keturunan. Dan cukuplah penggalan satu hadist ini mengingatkan kita terkait hal ini untuk mengikuti ajaran Rasulullah baik yang wajib maupun yang sunnah.

“… Maka siapa yang tidak menyukai (berpaling dari) sunnahku. Maka dia bukanlah dari golonganku”. (Shahih Al-Bukhari, No.5063, No.1401)

Jika kita berpaling dari sunnah yang dicontohkan Rasullullah sudah dikatakan bukan dari golongan Rasulullah apalagi meninggalkan hal yang wajib.

Disin saya belum membahasa mengenai hal yang wajib melainkan membahas sunnah Rasulullah yang dicontohkan Rasulullah yaitu Rasulullah menikah daan memiliki anak juga. Terkait memiliki anak, Rasulullah sangat bangga jika ummatnya banyak anak dicuplik dari hadist dibawah ini.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” [Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar].

Tidakkah kita cukup mengambil pelajaran dari Negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan dain Cina dimana angka kelahiran menurun drastis akibat kaum muda mudi enggan menikah atau memiliki anak. Jika kelahiran menurun drastis tiap tahunnya lambat laun Negara tersebut tidak memiliki generasi penerus dan tersisalah generasi tua yang sudah tidak produktif, lama-lama negara tersebut hancur dan mati karena tidak ada lagi yang mengisi bagian-bagian tertentu di negara tersebut seperti SDM untuk dibidang pertahanan, pemerintahan, industry dll.  Jepang dan Korea Selatan secara angka kelahiran sangat rendah sehingga Jepang mensiasati untuk membiayai pasangan yang ingin menikah. Sedangkan Cina mengubah kebijakan yang awalnya melarang pasang suami istri memiliki anak lebih dari satu akan tetapi sekarang beberapa provinsi di Cina bahkan memberikan subsidi pernikahan dan membantu membiayai pernikahan.

Tidak cukup kah ini sebagai bukti bahwa  pasangan yang memiliki kepemahaman untuk childfree sangat bahaya bagi negara ini khusunya dan tidak masuk ke golongan Rasulullah SAW. Bagaimana kita bisa mendapatkan syafa’atnya kelak masuk kedalam golongan Rasulullah pun kita tidak akibat berpaling dari sunnah yang diajarkan Rasulullah?

Wallahu a'lam bish-shawab.

 

Tapanuli Selatan, 10 Agustus 2021

 Yeni SM

Perjanalan Menuju Ufuk Barat

Hidup ini hanyalah sandiwara bak drama atau sinetron ... Dan kamu lah sebagai pemeran utamanya...  Kamu tinggal milih peran apa yang akan ka...