Sabtu, 02 Januari 2016

Matahari dan Bulan sebagai Penunjuk Waktu bagi Manusia



Kemarin ikut nonton kembang api kah dan niup terompet atau ikut membeli kembang api juga?. Kebudayaan itu sudah jelas yaks kebudayaan orang-orang non muslim. Tapi, bolehkah kita membuat perencanaan untuk new year di Tahun 2016 dan muhasabah terhadap tahun yang udah lewat Tahun 2015?. Tentu saja boleh bukan? Toh, tahun keduanya sama-sama tahun yang perhiungan penanggalannya ada dalam Al-Qur’anul Kariim baik tahun masehi maupun tahun Hijriyah. Namun sayang, pergantian tahun masehi lebih ke hura-hura, membeli kembang api hampir jutaan. Gak kebayang di dunia ini habis berapa Triliun uang yang dibakar secara sia-sia.
Tahun baru Hijriyah atau tanggal 1 Muharram  1437 H jatuh pada tanggal 14 oktober 2015 sedangkan tahun baru Masehi atau 1 januari 2016 jatuh pada tanggal 11 Rabi’ul- Awwal 1437 H.

Mari kita baca sejenak Q.S Al-An’am : 96
“Dan Dia menjadikan malam untuk istiahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan.”

Coba kita baca dan hayati juga ayat Al-Qur’an yang satu ini Q.S Ar-Rahman: 5
“Matahari dan bulan berdar menurut perhitungan.”

Lalu kita kaitkan dengan Q.S Al-Kahfi: 25 dibawah ini:
“Dan mereka tinggal di dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun ”

Di dalam Al-Qur’anul karim dijelaskan bahwa ada 2 penanggalan tahun menurut matahari dan bulan. Lalu dalam Ayat Al-qur’an Al-Kahfi megisyaratkan yang 300 tahun adalah penanggalan Symasyiah dan dalam tahun Qomariyah ditambah sembilan tahun jadi 309 tahun untuk penanggalan Qomariyah.

Lalu apa bedanya tahun Symasyiah dan tahun Qomariah?. Perbedaannya bisa disimak dibawah ini:

1. Perihungan Tahun Syamsiyah/Masehi berdasarkan perjalanan matahari, Qomariyah/Hijriyah berdasarkan perjalanan bulan.
2. Perhitungan Hari Syamsiyah dimulai jam 0 tengah malam, sedangkan Qomariyah matahari terbenam.
3. Perhitungan Tahun Syamsiyah ditentukan oleh revolusi bumi mengelilingi matahari yang memakan waktu selama 365 hari di bagi 12 bulan sedangkan Qomariah ditentukan oleh 12 kali revolusi bulan mengelilingi bumi menempuh waktu selama 354 hari.
4. Perbedaan jumlah hari antara tahun Syamsyiah dan tahun Qomariah adalah 11 hari. Dalam artian Qomariah lebih dahulu 11 hari dari Tahun Syamsyiah.
5. Pertama kali Syamsyiah diperkenalkan dan diproklamirkan oleh kerajaan Roma tahun 753 SM, perhitungannya dibuat oleh Numa Pompilus. Kemudian Juni tahun 46 SM, diperbaiki oleh Sosigenes dikenal dengan kalender Yulius. Lalu, Januari tahun 350 M, diperbaiki lagi dan menggunakan system penanggalan Yustinian. Kemudian terakhir 15 Oktober 1582 menggunakan system Gregorian digunakan hingga sekarang. Sedangkan Tahun Qomariah Pertama kali dipublikasikan pada bulan Sya’ban 17 Hijriyah (Agustus 638 M) di masa khalifa Umar bin Khattab yang dimulai dengan hijrah Nabi ke Madinah pada hari kamis tanggal 15 Juli 622 M. Pada masa khalifa Umar bin Khattab terjadi perbedaan tanggal karena tidak ada acuan penanggalan yang jelas. Satu daerah dengan daerah lainnya seringkali berbeda mereka menggunakan kalender lokal. Belum lagi, sebagian kaum Quraisy menambahkan bulan ke-13 atau memperpanjang satu bulan tertentu agar bulan-bulan pada Qomariah selaras dengan perputaran musim atau matahari.

Mari kita lihat Q.S At- Taubah : 36
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah  pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram...”

Penanggalan Tahun Qomariah,  tidak ada perobahan sejak dahulu karena penentuan bulanannya sangat mudah karena setiap malam ia berada pada suatu tempat persinggahan yang jumlahnya ada 28, sama dengan jumlah malam satu bulan. Dalam Al-Qur’an menyebut nama bulan sebanyak 27 kali dan menyebut hilal sekali. Ini merupakan isyarat bahwa ada penampakan dalam sebulan sebanyak 28 kali. Sedangkan dalam setahun, bulan dalam perjalanannya bersama bumi mengelilingi matahari dalam setahun melewati 12 rasi bintang yang dilewati bumi, tempat persinggahan bulan setiap hari berada diantara 12 rasi tersebut.

Mari kita baca firman Allah SWT Q.S Yunus:5 di bawah ini:
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat persinggahan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)”.

“Dan telah Kami tetapkan tempat-tempat persinggahan bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat persinggahan yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua” (Q.S Yasin: 38-40)

Nah kembali lagi ke ayat Al-Kahfi:25
Mari kita buktikan pembenaran pada ayat Al-Kahfi:25, kita ketahui bahwa penanggalan Syamsyiah jauh lebih dahulu sejak 350 M yang digunakan sampai sekarang sedangkan penanggalan tahun Qamariah sejak 638 M ada jarak 288 tahun.
Mari kita buktikan bahwa di Q.S Al-Kahfi menggunakan penanggalan tahun Syamsyiah dan Qamariah.
Kita menggunakan perhitungan perbandingan berbalik nilai, pelajaran kita SMP dulu.

Tahun Syamsiyah memakan waktu selama 365 hari selama setahun sedangkan Qomariah menempuh waktu selama 354 hari selama setahun. Jika, 300 tahun Syamsyiah berapa jumlah tahun penanggalan Qomariah?

365/354 = x(jumlah hari dalam penanggalan Qomariah)/300
X = 109500/354
X = 309,322

Di genapin menjadi 309 hari, jadi sudah jelas bahwa dalam Al-Qur’an pada ayat Q.S Al-Kahfi: 5 mengisyaratkan 300 Tahun Syamsyiah dan 309 Tahun Qomariah.

Kenapa penanggalan Qomariah lebih lama dalam setahun, menurut Dr. Zaghlul An-Najjar mengatakan bahwa keterlambatan terbitnya bulan setiap hari menjadikan adanya tempat-tempat persinggahan secara berurutan bagi bulan.

Allhu’alam Bishowab.
Palangkaraya, 02 Januari 2016
@ Yeni S.M

Perjanalan Menuju Ufuk Barat

Hidup ini hanyalah sandiwara bak drama atau sinetron ... Dan kamu lah sebagai pemeran utamanya...  Kamu tinggal milih peran apa yang akan ka...