Sabtu, 18 September 2021

Ada apa dengan Agnostik?

Menurut Wikipedia agnostik adalah kepercayaan yang tidak mempercayai adanya Tuhan jika dapat dibuktikan dengan ilmiah maka mereka akan mempercayainya. Penganut agnostik ini sebenarnya orang-orang yang tidak mempergunakan akal dan fikirannya. Padahal bukti-bukti nyata sudah dapat kita rasakan dari disekitar kita. Seperti ada matahari, bulan, maupun yang tidak dapat dilihat seperti angin, oksigen dan gas-gas lainnya. Lupakah kalau kita meilhat bumi ini teratur sedemikan rupa planet-planet pun berputar pada porosnya masing-masing. Atau kita misalkan perumpamaan lalu lintas yang tidak diatur oleh POLANTAS. Apa yang terjadi? Saya yakin semuanya akan semberaut dan saling tabrakan satu sama lain, maka tidak akan ada yang selamat sampai tujuan. Hal ini terjadi karena tidak ada yang mengaturnya. Begitu pula bumi ini, jika tidak ada yang mengatur maka planet-planet akan bertabrakan, matahari dengan bulan pun bertabrakan. Kemudian apakah tidak cukup perumpaman seperti angin yang dapat kita rasakan tapi tidak bisa kita lihat? Oksigen pun demikian tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang. Apakah tidak cukup perumpamaan bahwa Allah SWT itu ada. Alam semesta ini pasti ada yang menciptakannya dan hanya satu yang menciptakannya yaitu Tuhan Timur dan Barat, Utara dan Selatan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan tidak cukupkan peringatan nabi-nabi dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW. Ada ratusan Rasul dan Ribuan Nabi menyuruh menyembah Tuhan Yang Esa, Allah SWT. Peninggalan –peninggalan mereka masih terjaga kemurniannya hingga saat ini yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist, Ka’bah, hajar aswad dan bangunan-bangunan kuno lainnya.

Tidak akan pernah orang-orang agnostik bisa mempercayai Tuhan karena kesombongan yang ada dalam diri mereka dan menganggap bahwa mereka seolah-olah tidak butuh Tuhan. Mereka lupa bahwa kita manusia ini sangat lemah dan bahkan teramat lemah dan sangat sangat teramat kecil.

Manusia  hidup didunia ini punya keterbatasan ilmu, waktu (massa), tempat dan ukuran. Manusia tidak bisa menguasai semua ilmu dimuka bumi ini dan juga tidak bisa hidup di zaman Rasulullah dan juga tidak bisa menjangkau kaki disemua belahan bumi atau jagat raya ini yang kurang lebih terdiri dari 9 Miliar Galaxy. Salah satu galaxy nya bernama bima sakti tempat beradanya planet bumi. Manusia juga punya keterbatasan ukuran tinggi badan. Dengan keterbatasan-keterbatasan diatas, masihkah kita tidak perlu Tuhan untuk membimbing kita ke jalan yang benar.

Orang-orang agnostik pasti tidak memiliki pedoman hidup, mereka hidup akan semaunya saja menurut fikiran mereka. Salah satu pengantu agnostic mengatakan bahwa mereka mengambil sifat dari Nabi ataupun tokoh. Dia lupa bahwa Islam ini adalah agama yang komplit mengatur dari A sampai dengan Z. mengtur dari ybangun tidur hingga tidur kembali, ajaran Islam ajaran yang sudah sempurna. Didalam Al-Qur’an semua bidang mulai dari tentang sains, teknologi, hukum, ekonomi, lingkungan, social, sejarah dan budaya semua diceritakan dan dijelaskan disana. Kitab suci yang super lengkap dibanding kitab suci lainnya. Ajaran ini Allah yang buat untuk pedoman hidup manusia dan benar semua ajaran yang ada didalam Islam. Manusia penganut agnostik hanya mengambil ajaran sebagian kecil dan membuang sebagian besarnya. Tentu ini salah besar. 

Tunggu saja kehancuran orang-orang agnostik yang hanya menuruti nafsu belaka. Kita lihat saja ujung orang-orang agnostik dimuka bumi ini selama hidupnya seperti apakah? Kita sudah mengetahui satu orang penganut agnostik sudah terjerat kasus narkoba. Dan ingat bahwa Allah tidak butuh mereka, merekalah yang butuh Allah.

 

Wallahu’alam Bishawab

 

Tapsel, 18 September 2021

Yeni S.M

Selasa, 10 Agustus 2021

Childfree Dibenarkan Islam?

Saya kaget ternyata ada orang sudah menikah yang memiliki pemahaman tidak ingin memiliki anak walaupun secara reproduksi baik atau disebut childfree. Dan yang lebih kagetnya ada banyak orang yang menyetujui hal itu dan sebagian besar agamanya adalah Islam.

Islam ini adalah ajaran yang syamil mutakamil artinya sempurna dan menyeluruh. Mengatur urusan dari bangun tidur hingga tidur kembali, mengatur dari A sd Z. Syumuliyatul Islam yang memiliki 3 cakupan yaitu: Syumuliyatul zaman (kesempurnaan waktu), syumuliyatul minhaj (kesempurnaan pedoman hidup), dan syumuliyatul makan (kesempurnaan tempat/ruang). Salah satu contoh urusan yang bersifat sunnah seperti pernikahan dan mempunyai keturunan. Dan cukuplah penggalan satu hadist ini mengingatkan kita terkait hal ini untuk mengikuti ajaran Rasulullah baik yang wajib maupun yang sunnah.

“… Maka siapa yang tidak menyukai (berpaling dari) sunnahku. Maka dia bukanlah dari golonganku”. (Shahih Al-Bukhari, No.5063, No.1401)

Jika kita berpaling dari sunnah yang dicontohkan Rasullullah sudah dikatakan bukan dari golongan Rasulullah apalagi meninggalkan hal yang wajib.

Disin saya belum membahasa mengenai hal yang wajib melainkan membahas sunnah Rasulullah yang dicontohkan Rasulullah yaitu Rasulullah menikah daan memiliki anak juga. Terkait memiliki anak, Rasulullah sangat bangga jika ummatnya banyak anak dicuplik dari hadist dibawah ini.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” [Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar].

Tidakkah kita cukup mengambil pelajaran dari Negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan dain Cina dimana angka kelahiran menurun drastis akibat kaum muda mudi enggan menikah atau memiliki anak. Jika kelahiran menurun drastis tiap tahunnya lambat laun Negara tersebut tidak memiliki generasi penerus dan tersisalah generasi tua yang sudah tidak produktif, lama-lama negara tersebut hancur dan mati karena tidak ada lagi yang mengisi bagian-bagian tertentu di negara tersebut seperti SDM untuk dibidang pertahanan, pemerintahan, industry dll.  Jepang dan Korea Selatan secara angka kelahiran sangat rendah sehingga Jepang mensiasati untuk membiayai pasangan yang ingin menikah. Sedangkan Cina mengubah kebijakan yang awalnya melarang pasang suami istri memiliki anak lebih dari satu akan tetapi sekarang beberapa provinsi di Cina bahkan memberikan subsidi pernikahan dan membantu membiayai pernikahan.

Tidak cukup kah ini sebagai bukti bahwa  pasangan yang memiliki kepemahaman untuk childfree sangat bahaya bagi negara ini khusunya dan tidak masuk ke golongan Rasulullah SAW. Bagaimana kita bisa mendapatkan syafa’atnya kelak masuk kedalam golongan Rasulullah pun kita tidak akibat berpaling dari sunnah yang diajarkan Rasulullah?

Wallahu a'lam bish-shawab.

 

Tapanuli Selatan, 10 Agustus 2021

 Yeni SM

Perjanalan Menuju Ufuk Barat

Hidup ini hanyalah sandiwara bak drama atau sinetron ... Dan kamu lah sebagai pemeran utamanya...  Kamu tinggal milih peran apa yang akan ka...